Decentralization of Financing Management and Corruption Conflict in the Education Budget

Intan Maurissa; Masduki  Ahmad

doi:10.51276/edu.v4i3.554

Authors

Intan Maurissa SMPIT Al Ihsan Legenda
Masduki Ahmad Universitas Negeri Jakarta

DOI:

https://doi.org/10.51276/edu.v4i3.554

Keywords:

Corruption , Decentralization , Education Budget , Financing Management

Abstract

This study aims to discuss the history, purpose, and reality of decentralization of financing management in local government, as well as analyze the conflict of corruption of education funds in Indonesia and formulate solutions. The method used is a literature study with descriptive analysis techniques. It describes the analysis of data evidence from official government websites and from the results of other parallel studies to find new discussions and experiences to formulate solutions that are much more relevant to the current bureaucracy. The results of this study explain that local government corruption cases after decentralization are the highest of other government agencies, and the source of funds that is the strongest possibility of this practice is the education sector. The education budget continues to soar every year, but the progress of educational development still needs to grow. With the political payback concept, the corruption chain is increasingly difficult to break. As time goes by, the barriers to education seem unchanged. In this case, the DPRD is required to oversee the process of distributing education funds from the central ministry to local governments, the mass media must be more transparent, and the need for anti-corruption education from an early age to form an attitude of responsibility and discipline, this anti-corruption education needs to be given repeatedly, especially for political contestants.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Adhayanto, O., Haryanti, D., Rani, M., Hendayady, A., Handrisal, H., Sucipta, P. R. ., Budiyanti, E. R., Andrian, D. ., Afrillia, A., Triyana, N., Ayunatasya, A., & Suhaila, R. (2021). Pendidikan Anti Korupsi Bagi Mahasiswa di Kota Tanjungpinang. Takzim: Jurnal Pengabdian Masyarakat, 1(1), 9–17. https://doi.org/10.31629/takzimjpm.v1i1.3839

Ahmad, M., & Matin. (2020). Buku Ajar Pembiayaan Pendidikan. Depok: PT Rajawali Buana Pustaka.

Anantika, D. A., & Sasana, H. (2021). Analisis Pengaruh Pengeluaran Pemerintah Sektor Pendidikan, Kesehatan, Korupsi, dan Pertumbuhan Ekonomi terhadap Indeks Pembangunan Manusia di Negara APEC. Diponegoro Journal Of Economics, 9(3), 167-178.

Arrsa, R. C. (2014). Pemilu Serentak dan Masa Depan Konsolidasi Demokrasi. Jurnal Konstitusi, 11(3), 515-537. https://doi.org/10.31078/jk1136

Ata, N. (2022). Praktik Ijon Politik Pada Kasus Korupsi Kepala Daerah; Studi Kasus Korupsi Dana Alokasi Khusus (DAK) Pendidikan di Kabupaten Malang. Journal of Governance Innovation, 4(1), 65–83. https://doi.org/10.36636/jogiv.v4i1.1187

Azhari, U. L., & Kurniady, D. A. (2016). Manajemen Pembiayaan Pendidikan, Fasilitas Pembelajaran, dan Mutu Sekolah. Jurnal Administrasi Pendidikan, 23(2), 26–36.

Bida, O. (2021). Kebijakan Desentralisasi dan Disparitas Pendidikan Lokal di Provinsi Sulawesi Tenggara. Jurnal Ilmu Administrasi Negara ASIAN (Asosiasi Ilmuwan Administrasi Negara), 9(1), 228–248. https://doi.org/10.47828/jianaasian.v9i1.59

Faddila, S. ., Argenti, G. ., & Gumilar, G. G. . (2022). Pengawasan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah terhadap Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Bekasi. Jurnal Pendidikan dan Konseling (JPDK), 4(3), 2455–2460. https://doi.org/10.31004/jpdk.v4i3.5105

Fatkhuri, F. (2019). Desentralisasi Pendidikan di Indonesia : Korupsi dan Problem Politik Kekuasaan. KEMUDI : Jurnal Ilmu Pemerintahan, 3(2), 278–297. https://doi.org/10.31629/kemudi.v3i2.874

Handayani, N. F., & Huda, N. (2020). Manajemen Pembiayaan Pendidikan di SMA Negeri Pascadesentralisasi Pendidikan. Jurnal Administrasi dan Manajemen Pendidikan, 3(4), 332–341. https://doi.org/10.17977/um027v3i42020p332

Haryanto, A. (2015). Faktor Geografis dan Konsepsi Peran Nasional sebagai Sumber Politik Luar Negeri Indonesia. Jurnal Hubungan Internasional, 4(2), 136–147. https://doi.org/10.18196/hi.2015.0074.136-147

Herawan, N. S., Putri, S. D., Julianti, S., & Ariesmansyah, A. (2023). Collaborative Governance dalam Upaya Peningkatan Indeks Mutu Pendidikan di Jawa Barat Melalui Program Sekolah Gratis. Jurnal Ilmiah Wahana Pendidikan, 7(9), 324–333. https://doi.org/10.5281/zenodo.7816433

Indrawan, J., Ilmar, A., & Simanihuruk, H. (2020). Korupsi dalam Pengadaan Barang dan Jasa di Pemerintah Daerah. Jurnal Transformative, 6(2), 127–147. https://doi.org/10.21776/ub.transformative.2020.006.02.1

Juanda, J. (2021). Anomali Anggaran Pendidikan dalam Pengaturan dan Praktek. "Dharmasisya” Jurnal Program Magister Hukum FHUI, 1(2), 817-830.

Maisyanah, M. (2018). Analisis Dampak Desentralisasi Pendidikan dan Relevansi School Based Management. Quality, 6(2), 1–13. https://doi.org/10.21043/quality.v6i2.5773

Naila, S., & Effane, A. (2022). Desentralisasi Manajemen Pembiayaan dan Konflik dalam Mahalnya Biaya Pendidikan. KARIMAH TAUHID, 1(1), 84-89. https://doi.org/10.30997/karimahtauhid.v1i1.7715

Pratiwi, A. (2016). Pengelolaan Pembiayaan Pendidikan di SMP. Jurnal Manajer Pendidikan, 10(5), 421–426. https://doi.org/10.33369/mapen.v10i5.1292

Ramadhani, Y., & Nasrah. (2019). Sistem Informasi Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) pada Kantor Dinas Pendidikan Kabupaten Soppeng. Jurnal Ilmiah Sistem Informasi dan Teknik Informatika (JISTI), 2(2), 42-51. https://doi.org/10.57093/jisti.v2i2.38

Sari, N., & Yanti, S. F. (2022). Sejarah Lokal dan Desentralisasi Pendidikan di Indonesia. Tarikhuna: Journal of History and History Education, 4(2), 114-132. https://doi.org/10.15548/thje.v4i2.5650

Septiani, S., & Kusumastuti, E. (2019, August). Penerapan Transaksi Non Tunai dalam Pelaksanaan Belanja Pemerintah Daerah untuk Mewujudkan Prinsip Good Governance (Studi Kasus pada Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Pemerintah Provinsi Jawa Barat). In Prosiding Industrial Research Workshop and National Seminar, 10(1), 1171-1181. https://doi.org/10.35313/irwns.v10i1.1478

Setiawan, H., & Widyana, M. R. (2022). High-Cost Democracy: Stimulus Ijon Politik dalam Pemilu Lokal di Region Kaya Sumber Daya Alam. Jurnal Adhyasta Pemilu, 5(1), 1-18. https://doi.org/10.55108/jap.v5i1.90

Sianipar, F. P., & Maulia, S. T. (2023). Kebijakan Pendidikan: Pemerataan dan Perluasan Akses (Rehabilitasi Ruang Kelas Yang Rusak). Jurnal Pendidikan dan Sastra Inggris, 3(1), 191-198. https://doi.org/10.55606/jupensi.v3i1.1508

Sofhian, S. (2020). Penyebab dan Pencegahan Korupsi: Kasus Indonesia. Tatar Pasundan : Jurnal Diklat Keagamaan, 14(1), 65–76. https://doi.org/10.38075/tp.v14i1.84

Sommaliagustina, D. (2019). Implementasi Otonomi Daerah dan Korupsi Kepala Daerah. Journal of Governance Innovation, 1(1), 44–58. https://doi.org/10.36636/jogiv.v1i1.290

Sudarmono, S., Hasibuan, L., Us, K. A., & Menengah, S. (2021). Pembiayaan Pendidikan. Jurnal Manajemen Pendidikan dan Ilmu Sosial, 2(1), 266–280. https://doi.org/10.38035/jmpis.v2i1.448

Suyatna, U. (2020). Evaluasi Kebijakan Tindak Pidana Korupsi di Indonesia. Sosiohumaniora, 22(3), 325–333. https://doi.org/10.24198/sosiohumaniora.v22i3.25047

Zakariya, R. (2022). Pencegahan Korupsi Melalui Optimalisasi Tata Kelola Rehabilitasi dan Pembangunan Ruang Kelas di Indonesia. INTEGRITAS: Jurnal Antikorupsi, 6(1), 45–62. https://doi.org/10.32697/integritas.v6i1.641